Minggu, 20 Januari 2013

Materi PKn Kelas XII Semester 2 Bab 2 Globalisasi


BAB 4 GLOBALISASI
Waktu : 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi : 4. Mengevaluasi dampak globalisasi

Kompetensi Dasar :
4.1.  Mendeskripsikan proses, aspek dan dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan negara.
4.2.  Mengavaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.3.  Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara.
4.4.  Mempresentasikan tulisan tentang pengaruh globalisasi terhadap bangsa dan negara Indonesia.

Hasil Yang Diharapkan :
q  Menjelaskan pengertian globalisasi.
q  Menguraikan tentang proses, fenomena dan aspek-aspek globalisasi.
q  Mendeskripsikan tren, tantangan dan pelaku globalisasi.
q  Menganalisis dampak dan isu-isu internasio-nal sebagai dampak globalisasi.
q  Mengevaluasi pengaruh globalisasi dalam bidang (ekonomi, ideologi, politik, hankam, dan TIK) terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
q  Menguraikan pentingnya memiliki wawasan global.
q  Memahami sikap perkembangan dunia yang sangat cepat.
q  Menganalisis pemanfaatan globalisasi untuk pembangunan dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara.
q  Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap bangsa dan negara.

Materi Pembelajaran:
Pendahuluan
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Pengertian Globalisasi:
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
*         Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
*         Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
*         Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
*         Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
*         Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli:
*         Malcolm Waters, Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial-budaya menjadi kurang penting, yang terjelma di dalam kesadaran orang.
*         Emmanuel Ritcher, Globalisasi adalah jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
*         Thomas L. Friedman, Globalisasi memiliki Dimensi Ideologi dan Teknologi. Dimensi Ideologi, yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan Dimensi Teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
*         Princeton N. Lyman, Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
*         Leonor Briones, Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi terhadap institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia  dan pergerakan wanita.
Ciri globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
*         Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
*         Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
*         Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
*         Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
*         Meningkatnya arus keuangan yang ditandai dengan makin tingginya mobilitas modal, investasi, pembelian melalui internet.
*         Meningkatnya arus ide yang ditandai dengan makin derasnya nilai baru yg masuk ke suatu negara.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Aspek-aspek Globalisasi
1.      Aspek  Ekonomi, mengacu kepada makin menyatunya unit-unit ekonomi di dunia.
2.      Aspek Kebudayaan dan Keagamaan, adanya gagasan-gagasan baru yang datang dari seluruh dunia.
3.      Aspek Tekhnologi, adanya perkembangan teknologi informasi yg menyatukan dunia  tanpa batas.
4.      Aspek Demografi, banyaknya penghijrahan manusia di belahan dunia.

Teori globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:

Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
*       Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).

Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.

Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Sejarah globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
Pelaku atau Subjek Globalisasi
a.       Negara-negara yang dipetakan secara dikotomis.
b.      Organisasi-organisasi antar pemerintah.
c.       Perusahaan internasional yang dikenal dengan Multinational Corporation (MNC)  atau Transnational Corporation atau Global Firms.
d.      Organisasi internasional atau transnasional yang non pemerintah (INGO, International  Non-Governmental Organizations)
e.       Organisasi-organisasi non formal.

Dampak Globalisasi
Globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakat modern yg awalnya hanya ada pada tataran ekonomi, namun dalam perkembangannya cenderung menunjukkan keragaman.
Menurut Malcolm Waters, bahwa ada 3 (tiga) dimensi proses globalisasi, yaitu:
  1. Globalisasi Ekonomi,
  2. Globalisasi Politik dan
  3. Globalisasi Budaya.
Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
*       Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
*       Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
*       Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
*       Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
*       Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Kebaikan globalisasi ekonomi
*       Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
*       Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
*       Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
*       Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
*       Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Keburukan globalisasi ekonomi
*       Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
*       Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
*       Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
*       Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Dampak positif globalisasi ekonomi antara lain:

1.    Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
2.    Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
3.    Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
4.     Semakin meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.

Dampak negatif globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia terutama bersumber dari ketidaksiapan ekonomi Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas.
Dampak negatifnya sebagai berikut:
1.    Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
2.    Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.
3.    Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
4.    Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
Kesimpulannya, globalisasi bisa berdampak positif atau negatif tergantung kesiapan kita mengadapinya.

Globalisasi kebudayaan

Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
*              Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
*              Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
*              Berkembangnya turisme dan pariwisata.
*              Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
*              Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
*              Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
*              Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
*              Meningkakan interaksi budaya antarnegara melalui perkembangan media massa
Dampak Positif Globalisasi
  1. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi, dan mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.
  2. Dalam transportasi, dapat meningkatkan efisiensi.
  3. Mendukung nasionalisme dalam menggalakkan pro-ses integrasi antara lain dengan mendobrak etnosentrik.
  4. Peningkatan mobilitas sosial dan pengukuhan kelas menengah.
  5. Komunikasi yang lebih mudah dan juga murah.
  6. Peluang yg lebih luas bagi manusia berbagai etnik, bangsa, budaya dan agama untuk berinteraksi.
  7. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
  8. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
  9. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
  10. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
  11. Mudah memenuhi kebutuhan.

Dampak Negatif Globalisasi

  1. Masuknya nilai budaya luar yang tidak sesuai.
  2. Eksploitasi alam dan sumber daya lain yang besar.
  3. Berkembangnya nilai-nilai konsumerisme dan individual.
  4. Terjadi dehumanisasi.
  5. Timbulnya dominasi negara-negara maju.
  6. Erosi terhadap nilai-nilai tradisi.
  7. Timbul gejala-gejala materialisme, kendornya moralitas, dsb.
  8. Pembangunan yang tidak seimbang.
  9. Masyarakat kurang kreatif dan hedonistik.
  10. Merebaknya kebiasaan meniru hasil-hasil iptek.
  11. Informasi yang tidak tersaring
  12. Perilaku konsumtif
  13. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  14. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  15. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

Isu-isu Internasional sebagai Dampak Globalisasi:
  1. Demokrasi
  2. Hak Asasi Manusia
  3. Transparansi (keterbukaan)
  4. Pelestarian Lingkungan Hidup
  5. Pluralisme
  6. Pasar global dan
  7. Pesaing global

Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Bangsa dan Negara

  1. Globalisasi di Bidang Ekonomi

Abad 21, ditandai dengan globalisasi ekonomi yang nampak dalam aspek-aspek :
1.        Produksi.
2.        Pembiayaan.
3.        Tenaga Kerja.
4.        Jaringan Informasi.
5.        Perdagangan.
Beberapa agenda regional & global yang dihadapi : General Agreement on Tariffs and Trade (GATT), World Trade Organization (WTO), Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) dan Asean Free Trade Area (AFTA).

Dampak globalisasi dalam bidang ekonomi, antara lain :
1.        Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi.
2.        Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara miskin.
3.        Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional.
4.        Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang.
5.        Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO.
  1. Globalisasi di Bidang Ideologi
1.        Negara-negara maju mengusung gaya ideologi Kapitalis dan Liberalis.
2.        Negara Amerika dan Eropa Barat sebagai pendukung kuat ideologi liberal & kapitalisme, akan terus berupaya  me-nancapkan pengaruhnya di belahan dunia lain (termasuk Indonesia) agar mau mengikuti pola dan prinsip-prinsip yang selama ini mereka terapkan.
3.        Pengaruh globalisasi bagi Indonesia dapat menyebabkan keterpurukan ekonomi, karena ketidak-mampuan dalam bersaing.
4.        Tingkat ketergantungan kita yang secara tidak sadar telah mengikat secara politik dgn mengusung prinsip-prinsip kapitalis dan pemikiran liberal.

c.       Globalisasi di Bidang Politik

1.        Pengaruh globalisasi politik, menimbulkan banyak kepentingan yang tidak lagi bisa dipenuhi, kecuali melalui peran kekuatan global (suprastate).
2.        Globalisasi politik tidak lain adalah pergulatan glo-bal dlm mewujudkan kepentingan para pelaku sbb :
a.         Negara-negara besar dan negara-negara kecil.
b.         Organisasi-organisasi antar pemerintah.
c.         Perusahaan internasional seperti Multinational Corporations (MNC).
d.        Perusahaan internasional atau transnasional yg non pemerintah.
3.        Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi.
4.        Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan kebebasan ).

d.      Globalisasi di Bidang Sosial-Budaya

Beberapa indikasi yang dapat kita rasakan akibat pengaruh globalisasi sosial budaya, adalah sbb :
1.        Disorientasi, dislokasi, atau krisis sosial-budaya di kalangan masyarakat dgn kian meningkatnya penetrasi dan ekspansi budaya Barat.
2.        Berbagai ekspresi sosial budaya “alien” (asing), yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
3.        Semakin merebaknya budaya “McDonald-isasi”, tele-novela yang menyebarkan kepermisifan, kekerasan dan hedonisme, mewabahnya MTV-isasi, Valentine’s Day dan kini juga From’s Night di kalangan remaja.
4.        Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia.
5.        Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang.
6.        Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.

Dewasa ini ada kecenderungan munculnya kultur hybrid (budaya gado-gado tanpa identitas). Beberapa sisi negatifnya antara lain :
1.        Dapat mengakibatkan erosi budaya.
2.        Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal.
3.        Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jatidiri.
4.        Hilangnya semangat nasionalisme & patriotisme.
5.        Cenderung pragmatisme & maunya serba instan.

e.       Globalisasi di Bidang Hankam

Pengaruh globalisasi di bidang Hankam sangat nampak pada industri-industri pertahanan yg menghasilkan alat peralatan Hankam serta jasa pemeliharaannya.
Negara-negara industri persenjataan spt : Amerika, Inggris, Perancis, Rusia, dan Cina, selalu berupaya memperbaharui jenis, bentuk dan kemampuannya.
Negara-negara lain seperti Iran, Israel, India, Pakistan, dan Korea Utara, juga telah membuat persenjataan yg semakin disempurnakan, bahkan belakangan muncul isu-isu senjata nuklir yang masih menjadi polemik.

f.       Globalisasi di Bidang TIK

Globalisasi yang didukung kemajuan teknologi informasi telah menghadirkan perubahan besar
dalam kehidupan  masyarakat dunia, antara lain :
  1. Akses informasi semakin mudah dan cepat sehingga dapat mencapai tempat lain tanpa memandang jarak dan batas negara.
  2. Masalah kedaulatan negara mendapat tanta-ngan, terutama dalam menghadapi arus informasi.
  3. Negara tidak dapat sepenuhnya lagi mengatur arus informasi dan komunikasi baik yang positif (kondusif) maupun negatif (desdruktif).

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme


Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1.         Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

2.         Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3.         Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme.
1.         Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2.         Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3.         Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4.         Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5.         Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.  

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1.         Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2.         Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3.         Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4.         Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5.         Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa. 

Sikap Terhadap Pengaruh dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa dan Negara

a.         Memiliki Wawasan Global
1.      Budaya Global (Perilaku, nilai, dan gaya hidup).
2.      Konsep Global (konsep negara-bangsa, relevansi ideologi bagi negara, primordialisme baru, liberalisasi, dsb).
3.      Pendangkalan wawasan dan kehidupan demokrasi, ( de-mokrasi “instant” dan pendangkalan wawasan, dengan proses analisis realtime.
4.      Isyu Global, Hak Asasi Manusia, masalah lingkungan global, dan isyu yang berkembang di masyarakat.
5.      Politik global, isyu global dapat dibahas dalam berbagai forum seminar, pengkajian dan diskusi secara lugas.
b.        Memahami Era Globalisasi dan Hubungan Interdependensi Ekonomi
c.         Memahami Perkembangan Dunia Yang Sangat Cepat
  1. Banyaknya perekonomian dunia yg mendorong be-kerjanya mekanisme pasar & saling berkompetisi.
  2. Terdapat perkembangan penting tentang program Pasar Tunggal Eropa.
  3. Amerika Serikat telah mengalami perubahan kea-rah proteksionisme.
  4. Jepang telah memperlihatkan kemampuannya sebagai kekuatan utama di bidang perdagangan.
  5. Timbulnya gejala baru kearah pembentukan “free trade area” diberbgai belahan dunia.
  6. Transformasi perekonomian yg terjadi di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara.
d.        Memanfaatkan Globalisasi Untuk Pembangunan
e.         Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa & Negara
1.    Perumus kebijakan di tingkat nasional, bahwa ada perubahan cepat & makin ketatnya persaingan.
2.    Pelaku ekonomi, bahwa daya saing ekonomi nasional meningkat, kemampuan produksi dan ekspor makin membesar.
3.    Pemerintah, dapat memainkan peran sebagai fasilitator, pemberi dorongan dan bimbingan.
4.    Bagi dunia usaha, dituntut lebih luwes, lebih sensitif pada tuntutan pasar dan lebih jeli mempelajari ber-bagai peluang terbuka di pasar serta terus mening-katkan efisiensi dan daya saing perusahaannya.



Sekian, semoga bermanfaat!